terapi diabetes pada pasien gagal ginjal

A. Pendahuluan
                 Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan penyakit yang umum terjadi dengan definisi kerusakan atau penurunan fungsi ginjal lebih dari 3 bulan, data penelitian memperlihatkan 23 % pasien PGK disertai penyakit diabetes. Rekomendasi kontrol glikemia yaitu HbA1c < 7 % tetap sama untuk pasien PGK, berikut informasi pilihan terapi diabetes yang beberapa memerlukan penyesuaian dosis bahkan beberapa
merupakan kontraindikasi pada pasien PGK.

B. Insulin
               Insulin eksogen normal akan dimetabolisme di ginjal, sehingga pada gangguan fungsi ginjal waktu paruh insulin akan memanjang karena turunnya kecepatan degradasi, oleh karenanya pada pasien diabetes tipe 1 dengan gangguan fungsi ginjal episode hipoglikemia meningkat 5 kali dibandingkan pasien dengan fungsi ginjal normal.
               Belum ada rekomendasi jenis insulin yang harus dihindari atau dapat digunakan; beberapa peneliti menyarankan agar menghindari penggunaan insulin dengan lama kerja panjang, satu penelitian kecil membandingkan pasien diabetes dengan atau tanpa DKD (Diabetic Kidney Disease) menunjukkan baik insulin regular dan insulin lispro mengalami penurunan eliminasi, meskipun efektivitas insulin regular juga terganggu sehingga diperlukan dosis yang lebih tinggi. Insulin lispro tidak menyebabkan perbedaan metabolisme glukosa pada pasien dengan atau tanpa DKD, sehingga meskipun belum ada rekomendasi yang jelas, pasien diabetes dengan penurunan fungsi ginjal yang mendapatkan insulin harus lebih diperhatikan baik dalam penyusuaian dosis untuk mengkontrol glukosa darah maupun menghindari kejadian hipoglikemia.
C. Terapi Oral 
                DiabetesSeperti halnya insulin, eliminasi beberapa obat juga menurun pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang juga akan memperpanjang paparan obat maupun metabolitnya yang berpotensi meningkatkan efek samping. Eliminasi sulfonylurea dan metabolitnya sangat dipengaruhi oleh fungsi ginjal, sehingga pada pasien PGK stadium 3-5 generasi pertama sulfonylurea harus dihindari, tetapi generasi \ kedua yaitu glipizide dapat direkomendasikan oleh karena metabolitnya tidak aktif dan risiko hipoglikemia jauh lebih rendah.
              Meskipun mekanisme belum cukup jelas, obat diabetes alpha glukosidase inhibitor dan metabolitnya dapat menyebabkan kerusakan akibat akumulasi dosis, sehingga tidak diperbolehkan pada pasien dengan serum kreatinine > 2 mg/dL.
                   Metformin, tidak memperlihatkan efek samping hipoglikemia tetapi perhatian khusus harus dilakukan pada pasien diabetes PGK karena risiko asidosis laktat, bahkan pada pasien gangguan fungsi ginjal ringan, hal itu juga disebabkan akumulasi obat dan metabolitnya sehingga kontraindikasi pada pria dengan klirens kreatinin > 1,5 mg/dL dan pada wanita dengan klirens kreatinin > 1,4 mg/dL.
              Thiazolidinediones (TZD) diduga memperlihatkan efek proteksi bahkan mencegah atau memperlambat progresivitas DKD yang dipengaruhi oleh kontrol gula darah, beberapa penelitian kecil memperlihatkan penurunan albuminuria pada pasien yang mendapatkan TZD, obat ini di metabolisme di hati sehingga dapat diberikan bahkan pada pasien diabetes yang menjalani dialisis tanpa perlu penyesuaian dosis.

Comments

Popular posts from this blog

Soal UKAI terbaru

Latihan soal UKAI

Latihan soal ujian UKAI